Kamis, 29 November 2012

Cinta yang hilang

Kini, aku telah berada pada jalanku sendiri. Melangkah satu per satu tanpa ada perasaan takut dan sedih. Menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Menghabiskan hari-hari dengan bekerja dan bekerja dan fokus akan kegiatan sehari-hari yang kulakukan. Aku melayang dan terbang jauh, sibuk dengan hidupku yang arah tujuannya hanyalah hidupku dan hidupku. Sebuah kata, yaitu "Berjuang" yang selalu kudoktrin dalam hidupku. Tanpa memikirkan dirinya lagi. Mungkin dengan bekerja keras aku akan melupakan cinta yang hilang itu. Mungkin Tuhan punya cara lain dan rencana yang tepat untukku. Ketika ku melihat kebahagiaan dirinya, aku pun turut bahagia, walaupun ada perasaan sedih, tapi itu sedikit. Karena penantian adalah kesedihan yang takkan aku berikan lagi untuk seseorang yang akan kucintai nanti. Biarlah semua kenangan menjadi sebuah pengalaman terindah ketika ku bersama dirinya. Walaupun hanyalah sebuah masa lalu, perasaan yang tersembunyi dan akan terkubur sampai aku mati nanti. Semuanya akan tersimpan dalam kenangan yang takkan pernah kulupakan. Ketika ku mulai menyukai dirinya saat aku masih di bangku SMA. Semua cinta itu hanya kumiliki seorang diri dan tidak kubagikan dengannnya, padahal kutahu bahwa ia menyukaiku juga. Namun, cinta itu tak bisa kubalas begitu saja, karena aku tidak yakin akan diriku sendiri dan aku berpikir, aku akan lenyap selama-lamanya dalam hidupku. Dan itu memang benar, aku menghilang dan meredup seperti bunglon disiang hari.

Rasa cinta itu pun juga hilang seiring dengan berjalannya waktu. Aku mulai berusaha untuk kuat, namun perasaan cinta ini pun tak bisa membuatku untuk bertahan. Tetapi Tuhanlah yang membangkitkanku untuk berdiri kembali, meraih masa depanku dan berusaha untuk menjadi seperti dirinya yang kuat untuk memikul salib yang berat itu.

Senang bercampur sedih menyatu menjadi satu. Selama 6tahun ku jaga perasaan ini, pergi bersama dengan yang lain. Namun hanya dirinyalah yang membuatku bisa tertawa, hanya dirinyalah yang membuatku semangat, hanya dirinyalah yang membuatku bisa merasakan pahit dan perihnya cinta ini. Semuanya sudah berakhir dan harus kukubur perasaan ini bersamanya dan harus fokus pada tujuan terakhirku, yaitu pergi ke China untuk belajar banyak hal termasuk belajar bagaimana mencintai diriku sendiri supaya aku bisa mengenal dekat diriku untuk merubah segalanya menjadi lebih baik.
]
Aku harap perasaan ini akan hilang dengan seiringnya waktu, tetapi tetap saja kuingat dirinya. Kenapa harus kuingat dirinya? Aku tahu ia sudah ada yang memiliki dan aku senang melihatnya senang bersama dengan wanita yang mencintainya dengan tulus, tapi...kenapa kadang kala aku sedih?. Menyesalpun tidak, karena aku tahu, aku memang bukan terbaik untuknya. Apabila aku lanjutkan hubungan ini, justru akan membuatnya sedih karenaku.

Sakit hati itu selalu saja mendatangiku dan aku menghadapi mereka yang hanya memanfaatkan cintaku yang tulus. Apa benar, didunia ini ada cinta sejati? Kenapa  harus ada cinta yang hilang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar