Rabu, 21 November 2012

Apakah hidup harus dimulai dari kesedihan?

Inilah kehidupan, kadang ada kalanya pasang surut. Sedih dan senang bercampur menjadi satu. Entah sampai kapan aku harus menghadapi ini semua. Apakah Tuhan ingin mengujiku seberapa besar cintaku padaNya atau aku harus mengutarakan perasaan cintaku hanya melalui sebuah cobaan-cobaan yang ia tunjukkan kepadaKu. Apakah ini kenyataan sesungguhnya bahwa ketika ingin mencapai suatu kebahagiaan itu haruslah dimulai dari kesedihan. Kesedihan yang dialami pun bagaikan saling menyerang satu per satu. Pikiran pun dihantui oleh rasa takut untuk menghadapi itu semua. Entah apakah harusku mulai semuanya dan merasakannya, barulah merasakan makna kehidupan yang penuh keceriaan.

Tak ada sesuatu yang dapat ku banggakan dari diriku. Aku selalu salah dan salah. Apakah aku bisa membuat suatu kesalahan itu menjadi suatu kesempurnaan yang tak terbanding nilainya. Sebuah moment-monent yang dihadapi pun bisa menjadi suatu pengalaman yang membahagiakan untuk tahu bagaimana rasa sakit, sedih, dan senang.

Haruskah ku takut sebelum mencoba?? Bisakah aku melewati semua dengan senyuman?! Rasanya aku ingin berlindung di dekat bundaku. Dengan pelukan hangatnya dapat meredakan segala pikiran yang menghadang langkahku. Tapi apakah ada seorang ibu yang sebaik itu, mau memberikan kasihnya yang hangat dan menghapus air mataku dan berkata janganlah bersedih, karena kebahagiaan itu menantikan hidupmu yang penuh keceriaan. Seorang bunda yang baik hati itu, hanya ada di surga sana. Entah sampai kapan akhirnya aku dapat menggapai tangan seorang ibu yang lembut dan mau mengobati segala luka dihatiku. Rasanya mau berpulang ke rumah Tuhan, tapi aku tidak memiliki kunci rumahNya mapun pantas berada disampingnya walaupun hanya sebentar. Aku tak punya apa-apa. Aku hanya memiliki sebuah kesalahan-kesalahan yang selalu kubagi untukNya. Apakah aku bisa merubahnya menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan oleh diriNya? Bisakah aku merasakan kehangatan cinta dariNya. Bagaimana caranya supaya aku terasa dekat denganNya ?? Jika aku bisa bertemu dengannya dan aku menjadi seorang hamba yang hanya membasuh kakiNya ataupun menjadi pembantuNya pun aku mau, dan aku berharap aku bisa hidup dalam tanggung jawabku pada pekerjaan itu supaya aku dapat bersamaNya untuk mendapatkan segenggam kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

Aku ingin berteriak keras dan mengeluarkan rasa sedih ini. Aku ingin jalan-jalan ke sebuah bukit dan berteriak untuk mengucapkan terima kasih..........AKU PASTI BAHAGIA !! AKU PASTI BISA SEGALANYAAAA.......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar